dalam pekat beribu tanya kutemukan tubuhku di sana
untuk apa dan sedang apa, kenapa repot-repot kau bertanya
tiada ingin aku percaya segala kata berlapis gula
apa yang ada di depan mata, itu saja kini pegangan jiwa
tak akan lagi kuserahkan cinta, pada siapapun jua
menggantung asa di dataran hampa
berharap kasih selalu ada
karena itu adalah sia-sia yang nyata
Comments