Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2012

Kalajengking

Semalam saya digigit kalajengking, sakit dan perih rasanya. Binatang itu sangat menakutkan buat saya, kecil tapi berbisa.  Anehnya, saya tidak  ke dokter atau membeli obat, seperti ingin menunggu reaksi apa yang akan terjadi pada tubuh saya. Saya sempat membayangkan saya akan mati esok hari, atau ada bagian tubuh saya yang akan tidak berfungsi. Sampai pagi, tidak terjadi apa-apa pada tubuh saya, semua baik-baik saja.  Saya mulai berpikir untuk menguji tubuh saya pada hal-hal lain yang menakutkan. Ternyata tubuh saya kuat luar bisa, tak ada yang perlu dikhawatirkan.

Sketsa Malam

Perempuan itu tersenyum manis menatap kanvas lukisnya. Malam ini dia akan membuatkan lukisan malam terindah untuk laki-laki yang dicintainya. Matanya terpejam saat kuas-kuas nya mulai menggoreskan sketsa malamnya, mulutnya tak henti mengeluarkan kata, seolah ia tengah berbincang dengan seseorang. “Selesai sudah”. Ia tersenyum lebar, ia bayangkan wajah gembira kekasihnya menerima lukisan itu. “Kasih, aku buatkan lukisan malam untuk mu” “Aku tak sabar melihatnya” Perempuan itu mengeluarkan lukisannya, meletakan tepat dihadapan kekasihnya. Sebuah pemandangan malam yang   sempurna.   Sebagian besar didominasi hitam keemasan yang ditimbulkan dari refleksi purnama. Bintang besar kecil berserakan di langit menempati posisi nya masing-masing. Purnama itu, ya purnama itu adalah purnama paling sempurna dari semua yang pernah ada. Lukisan itu pun mengeluarkan suara, ada jengkerik, lolongan anjing, gesekan daun.   Musik alam yang menghadirkan suasana antara ada dan tiada.

Kepada Kawan

Dan kulihat kawan, pada matamu yang legam Duka yang tak jua sirna terhapus tawamu berderai Kutatap wajahmu lamat dalam tidurmu yang lelap Seraya ingin kupetik dukamu, dan gantungkan di pohon peredu Lalu kudekap kau erat agar kau semakin kuat Aku ingin kau tahu kawan Hatiku merasa kesakitan yang sama, tiap kali hatimu sakit Karena kita terhubung dalam jaring tak bernama Sembuhkanlah segala luka, wahai Yang Maha Kuasa Pulihkan yang terlanjur koyak Seimbangkan yang pernah goyang Tumbuhkan ribuan sayang, pada mereka

Keraguan

Masih perlukah kita meyakinkan diri satu sama lain. Mungkin kau terlalu sering ragu. Atau tingkah laku ku yang memang meragukan. Bisakah malam menutupi ketersingungan atau memang hidup tak perlu banyak pembicaraan. Hidup kita terlalu seru untuk ditutupi kegelisahan demi kegelisahan, kekhawatiran demi kekhawatiran. Bisakah kau menatap pada mataku hanya dengan kacamata cinta kasih. Tak perlu ada harapan harapan lain yang digantungkan. Tak perlu ada kekecewaan lain yang ditambatkan. Rasanya itu sudah lebih dari yang kubayangkan.

Sajak Cinta

Aku bosan menulis sajak cinta Isinya cuma tawa dan luka Tokohnya pun hanya aku dan engkau saja, yang tak pernah menjadi kita Sekali kali aku ingin jadi sajaknya saja Mengubah sendiri sajak cinta si penyair gila Di sana, aku dan kau bisa menjadi kita Dan kita hanya bisa tertawa Tanpa luka..hahahaha

Pisah

Ini bukan perpisahan, sayang. Aku ingin kau berpikir seperti ini, kau dan aku tidak akan bertemu lagi, tak bertegur sapa lagi, mengasingkan diri satu sama lain. Kau lupa aku, aku lupa kau. Kita lupa pada kita. Lalu pada suatu pagi kita bertemu lagi, jatuh cinta pada pandangan pertama, saling menyayangi, tak terpisahkan. Sampai pada masa kita putuskan untuk berpisah lagi. Bukankah itu menyenangkan, sayang. Jadi, mari kita berpisah saja.