Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2015

Usaha Menulis Puisi Denganmu

Aku sudah menuliskan bait pertama, saat kau masih kebingungan mencari kata-kata Hey, ini sudah bait ke dua ku Kulihat kau masih berjibaku  dengan benturan-demi benturan dan tak berhasil jua menuliskan kata-katamu Baiklah, mungkin kau segera menemukan kata-kata setelah kutuliskan bait terakhirku Tapi, aku keliru Kau terlalu takut untuk menuliskan kata-katamu, takut akan apa yang kau sendiri tak tahu Akhirnya, jadilah puisi ini hanya menjadi puisiku Biarlah, setidaknya tlah kuselesaikan bagianku)

Selamat Terbang Lagi, Sayang

Aku terlonjak gembira saat kau tolak ajakanku bertemu hari itu. Kau akan pergi menyelam bersama kawan-kawanmu di kepulauan seribu, katamu. Kau bergembira lagi setelah bertahun memojok di sudut biru. Tak ada yang lebih bahagia selain mendengar kabar itu darimu. Pada malam-malam yang tak tertahan, kau sering datang padaku untuk melebur kesedihan. Bersabar kutemani kau dengan racauan dan kegilaan. Tak kumiliki penawar apapun selain memeluk dan mendengarkan. Berharap duka itu mereda dan kau siap mengejar lagi kupu-kupu mu. Selamat terbang lagi, sayang. Aku yang berbahagia dengan sembuhmu.