Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2012

Tidak Usah dan Tidak Perlu

Saya pernah menyatakannya Tidak perlu saya ulang-ulang seperti kaset rusak Saya tidak bisa dan tidak mau Tidak perlu berusaha supaya saya mau bertemu bahkan berkawan dengan dia Tidak usah dan tidak perlu Walaupun berarti saya harus memikirkan, apa yang harus saya lakukan untuk menghilang dalam tujuh pekan ke depan

See u when I see u

Saya memang tergila-gila padamu dan kamu tahu itu. Satu sapaan manis melalui selular pun sudah membuat saya melonjak-lonjak.  Kita memang sangat jarang bertemu, sibuk berselancar dengan kehidupan.  Dan berharap mungkin suatu saat bertemu di perempatan.  Seperti pertemuan-pertemuan kita sebelumnya.  Kamu adalah orang dimana saya tidak bisa mengucapkan kata lain selain cinta. Tidak ada benci, tidak ada marah, tidak ada cemburu. Hanya cinta. Kalau ada yang disebut takluk, maka begitulah saya padamu.  Kadang kehilangan kesadaran atas apa yang harus saya lakukan.  Beku pikiran dalam  tubuh dan ruang yang bergerak.  Kadang saya harus cubit tangan saya bahwa ini memang nyata.  Kita tidak pernah menciptakan kesempatan. Saya dan kamu percaya akan bertemu entah di persimpangan yang mana. See u when I see u. 

Paris I Love u

Saya penikmat film-film drama romantis, walaupun kata orang film-film macam itu “kacangan”. Ah, tapi saya tidak terlalu peduli dengan kata orang. Saya menonton dan membaca yang saya suka.   Ada satu hal yang saya nikmati dengan film-film drama romantis, mereka menampilkan tempat-tempat yang memang ingin saya datangi. Danau yang indah, city light, jalan-jalan romantis, café yang nyaman, kopi yang enak. Minggu ini saya menonton lebih dari lima film dengan setting kota Paris. Ya, saya memang selalu terobsesi dengan Paris, kota yang harus saya datangi sebelum saya mati.   Para pembuat film ini sungguh membuat saya menjadi terengah-engah untuk segera mewujudkan mimpi saya. Saya seperti ingin segera berada di sana. Mungkin sekali sebagian besar yang ditampilkan di film-film itu adalah fantasi, tapi saya tetap ingin ke sana. Saya benci dengan kenyataan bahwa film-film Indonesia tidak bisa membuat saya melihat kota-kota di Indonesia dengan cara yang sama.   Jakarta misalnya

Beri Saja Waktuku

Mungkin semakin lama saya semakin egois. Saya marah pada diri saya sendiri karena rencana saya begitu kacau balau karena adik saya sakit. Saya memang tidak bisa mengharapkan orang lain selain diri saya sendiri untuk mengurus dia. Siapa lagi?   Rencana kepergian ke Sulsel menjadi batal dan saya tetap tidak bisa hadir menemani suami saya di acara kantornya. Tadinya saya korbankan acara itu karena Sulsel. Ya, itupun dengan alasan yang sama, siapa lagi kalau bukan saya?   Untung saja orang Sulsel mau mengundurkan jadual sehingga pa Gir dan FNS bisa pergi. Dengan jadual yang berubah saya tidak mungkin pergi ke Sulsel, karena perlu ada SP yayasan. Saya lelah sekali harus membagi diri saya dengan keluarga di ragunan, suami saya di Sumbawa dan pekerjaan.  Walhasil liburan ini, saya betul-betul tidak mau diganggu dengan urusan apapun. Saya ingin diri saya sendiri, tanpa harus ada tanggung jawab apapun, menikmati waktu saya kemanapun dengan siapapun. Apa mau di kata, lama hidup s

Menggebet

Selalu ada yang bersemu dalam temu Malu tapi rindu Mendekat tapi tercekat Berharap bisa lebih dari itu Solo Techno Park 19 Mei 2012 Teruntuk: pendekarperempuan

Teruntuk Kekasihku

Aku membayangkan sosokmu di sana Bergerak dalam irama tak beraturan Dalam selimut kabut tebal Melepaskan tawamu berderai Betapa jiwamu bergetar Bergairah mencumbu alam Kau begitu bahagia Dalam pelukan semesta