Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2015

Obsesi Mimpi

Saya mudah jatuh cinta pada penulis fiksi dan puisi, semudah saya jatuh cinta pada karya-karya mereka. Daya imaginasi mereka sepertinya adalah pemikat nomor satu, melebihi daya pikat apapun yang ada di dunia ini.   Menerka-nerka bagaimana proses kreatif dan siapa orang dibalik tokoh-tokoh rekaan mereka adalah misteri paling ingin saya pecahkan di dunia. Oleh karenanya saya menjadi begitu terobsesi untuk berkenalan dengan mereka.   Bertemu mereka di sebuah ruang bisa bikin saya deg-deg an tidak jelas seperti orang yang ketemu gebetan. Salah tingkah dan berusaha mencari cara untuk berkenalan tapi cukup malu untuk melakukan.   Mungkin sebetulnya saya sedang terobsesi dan jatuh cinta dengan mimpi saya sendiri. Mimpi yang belum berani saya jalani. 

Lika Liku Laki-Laki

Seumuran gini, saya sudah mengenal banyak tipe laki-laki.   Tipe setenang awan atau semeledak gunung   pasti pernah berpapasan sekali dua di persimpangan jalan kehidupan.   Ini beberapa yang saya identifikasi 1.   Pemberontak Berotak Ini tipe yang sebetulnya menjadi idola saya sepanjang masa. Dandanan berantakan, cuek,   irit ngomong namun hangat. Tipe ini gak terlalu suka   diatur dan ngatur. Ia hanya memastikan perempuan yang ia sayangi terlindungi tanpa berlebihan memproteksi.   Ia bukan tipe yang menanyakan “udah makan belum” tapi langsung membelikan makanan. Ia juga gak sudak ditanya-tanya pergi ke mana, tapi selalu ada kalau kita lagi butuh dia. Tipe ini biasanya juga pintar dan idealis.  2. To Sweet to Forget Ah dia mungkin menjadi idola banyak perempuan, selalu manis dan berusaha membuat kita nyaman.   Dalam level yang cukup, tipe ini buat saya masih baik-baik saja. Namun, saat sudah kelewatan manis kayak pengawet, rasanya kayak minum teh botol sa

Setan Keadilan

Sebongkah kecil percaya yang saya genggam mendadak berubah menjadi pasir Saya merasakan jari-jari saya makin melemah bersama dengan amarah yang tak lagi tertampung Apakah masih ada yang bisa saya upayakan Ini lebih sulit ketimbang berhadapan dengan setan-setan Ya setidaknya kita tau mereka setan Ketimbang setan yang menyelinap di baju keadilan Setan!

Pemberontakan

Setiap aku pergi, kepala rumah mengumpulkan anak buahnya Mereka berdemonstrasi, menuntut aku lebih sering di rumah Cat tembok mulai merontokan dirinya, serupa retak-retak yang tak sedap di pandang Keran air membuat dirinya mampet Lampu-lampu tidak mau lagi hidup Bahkan bunga-bunga di depan rumah melakukan percobaan bunuh diri Aku sudah menyampaikan niatku untuk bernegosiasi dengan sang ketua Tapi mereka menyembunyikan identitasnya Sampai suatu malam ia menampakan dirinya di depanku ternyata sang ketua rumah adalah aku