Semalam saya digigit kalajengking, sakit dan perih rasanya. Binatang itu sangat menakutkan buat saya, kecil tapi berbisa. Anehnya, saya tidak ke dokter atau membeli obat, seperti ingin menunggu reaksi apa yang akan terjadi pada tubuh saya. Saya sempat membayangkan saya akan mati esok hari, atau ada bagian tubuh saya yang akan tidak berfungsi. Sampai pagi, tidak terjadi apa-apa pada tubuh saya, semua baik-baik saja. Saya mulai berpikir untuk menguji tubuh saya pada hal-hal lain yang menakutkan. Ternyata tubuh saya kuat luar bisa, tak ada yang perlu dikhawatirkan.
Saya bahkan tak sempat berpikir atau berefleksi tentang ulang tahun saya. Minggu ini pekerjaan terasa begitu menggila. Pikiran saya tersita antara word, excel, keynote, email, proposal, laporan penelitian, TOR, undangan, hotel kaos peserta, tas peserta, modul, dan tentu saja account bank kantor. Semua menarik-narik saya minta dijadikan prioritas. Saya tenggelam. Tapi saya percaya hidup tak akan membiarkan saya terus tenggelam. Saya jalani saja sambil terus berupaya menghidupkan binar mata, menegakan tubuh yang sudah lunglai dan mengembangkan sisa senyum. Pasti akan berakhir juga. Seorang teman terbaik memberikan sepanjang malam nya menemani saya melewati detik-detik ulang tahun saya. Sekumpulan batu yang lama telah ia kumpulkan dari berbagai pantai di Indonesia ia berikan sebagai kado. Obrolan panjang kami malam itu, membuat saya lompat dari kubangan yang menenggelamkan. Ia memang selalu hadir, di saat seperti ini. Tanpa saya minta. Pagi hari...
Comments