Skip to main content

kupu kupu ku


“Rasanya tidak ada yang lebih baik dari ini. Memelukmu. Bercerita tentang apa saja. Dan secangkir teh melati kesukaanku”, ucapku sambil terus bersandar pada pundaknya yang seharian ini telah menjadi tempatku menangis.

“Heii, aku adalah jin dalam botol buatmu. Aku akan selalu ada kapanpun kau membutuhkanku. Tujuh hari seminggu, 24 jam sehari” ia menatapku dengan mata jenakanya.

Aku tahu,  ucapku lirih dalam hati. Aku hanya tak ingin menyakitimu. Aku tak pernah bisa memberikan yang sebanding dari yang engkau berikan. Membuatmu melakukan semua ini untukku adalah hal terakhir yang ingin kulakukan. Hanya kali ini, aku tak bisa lagi menahan rasa sesak di dada ini.

Aku membutuhkan dia.   Dia yang memiliki kupu-kupu kebahagianku. Semua ada padanya. Aku pernah mencarinya di banyak laki-laki lain. Tapi hanya dia yang mampu membuat duniaku yang jungkir balik menjadi indah berselimut pelangi.

“Kok jadi melamun. Ada yang masih melayang-layang di semestamu, peri kecil” dia ucapkan perlahan dengan suara baritonnya

Aku menggeleng. “aku cuma bahagia. Terima kasih untuk semua ini”,  sambil ku kecup pipinya

“Mari kita masuk, sayang. Udara di luar sudah mulai dingin".

Aku berdiri, berjalan memasuki tenda mengikuti kupu-kupuku. 

Comments

Popular posts from this blog

Jiwa Merdeka

Adakah usia membawa kita pada hampa? Dengan apa bisa kuhentikan masa? Mengembalikan muda yang bergelimang kriya Niscaya katamu? Tak ada yang niscaya pada jiwa yang merdeka

Malam Di Empang Tiga

Jam 18.30 malam saat irma telp gue dari ponselnya. Gue masih asik bergoogling di ruang meeting kecil, udah sepi tinggal gue dan si gundul pacul. Tenyata band cowoknya irma yang namanya mirip-mirip fenomena alam itu malam ini maen di w.al.h.i, di empang tiga. Kok di empang tiga yaa?? Perasaan gue di daerah mampang lokasi organisasi itu. Tapi mungkin aja gue salah, secara dah lama gak gaul ama orang-orang dunia per NGO an ini. Si irma mengajak gue melihat cowoknya maen, yang sebenernya temen kantor gue juga. Gue waktu itu semangat-semangat aja, ya apa salahnya siapa tau ada yang menarik. Gue janjian ama irma ketemuan deket republika, sebagai titik temu paling strategis. Gue meluncur naek busway dari halimun, masih penuh banget. Sampe sana ternyata dah mulai, acaranya digelar di halaman organisasi itu. Gue coba mengamati orang-orang yang ada, kok gak ada yang gue kenal. Yaaa at least gue khan kenal ama ED nya yang baru kepilih itu, yang dulu pernah gue temui waktu dia masih di Banjarmasin

Sahabat

Kamu adalah keranjang sampah saat aku susah Tapi seringkali kulupakan saat wajahku sumringah Terimakasih untuk selalu menerimaku kembali, Yang sudah tercobak cabik dalam roda mimpi Hanya pada pelukmu aku menemukan diri