Skip to main content

Seruan

Gak ngerti. Kenapa setiap menjelang adzan, seluruh corong-corong di mesjid dekat rumah gue berlomba memperdengarkan bacaan ayat-ayat al quran. We're not talking about one or two mosque here, it's more than 6. Gue bahkan tidak bisa menangkap apa sesungguhnya sedang dibaca oleh masing-masing mesjid ini? Jadi apa gunanya mereka menggunakan speaker keras-keras kalau orang tidak bisa memahami apa yang sedang diperdengarkan. Kalau sekedar pengingat shalat, adzan sudah lebih dari cukup, diingatkan oleh 6 adzan kalau memang orang itu mau sholat pasti akan sholat. Atau tujuannya menjalankan ibadah sunah sebelum sholat, tapi yang diperdengarkan hanya kaset kok. Bukan beneran orang yang baca al qur an.


 

Gue orang yang gak pernah cerewet soal ini, rumah gue di Jakarta juga dekat dengan mushola. Tapi di Lombok, polusi suara dari mesjid sungguh-sungguh menganggu. Bahkan kadang, pagi saat gue baru bangun tidur, mereka memutar sandiwara radio di mesjid dengan suara yang sangat keras. Kalau gue punya bayi, gue pasti ngamuk-ngamuk karena suara itu bisa membangunkan bayi yang lagi tidur. Ibadah adalah ketenangan dan kesunyian bertemu sang pencipta, gue tidak membutuhkan keributan seperti ini. Gue pengen tau kalau ramadhan, akan seperti apa nanti bisingnya..huhu.

Comments

Popular posts from this blog

Sketsa Malam

Perempuan itu tersenyum manis menatap kanvas lukisnya. Malam ini dia akan membuatkan lukisan malam terindah untuk laki-laki yang dicintainya. Matanya terpejam saat kuas-kuas nya mulai menggoreskan sketsa malamnya, mulutnya tak henti mengeluarkan kata, seolah ia tengah berbincang dengan seseorang. “Selesai sudah”. Ia tersenyum lebar, ia bayangkan wajah gembira kekasihnya menerima lukisan itu. “Kasih, aku buatkan lukisan malam untuk mu” “Aku tak sabar melihatnya” Perempuan itu mengeluarkan lukisannya, meletakan tepat dihadapan kekasihnya. Sebuah pemandangan malam yang   sempurna.   Sebagian besar didominasi hitam keemasan yang ditimbulkan dari refleksi purnama. Bintang besar kecil berserakan di langit menempati posisi nya masing-masing. Purnama itu, ya purnama itu adalah purnama paling sempurna dari semua yang pernah ada. Lukisan itu pun mengeluarkan suara, ada jengkerik, lolongan anjing, gesekan daun.   Musik alam yang menghadirkan suasana antara ad...

Intersection

Saya tidak mengerti, mengapa kamu harus menyembunyikannya. Tahukah kamu, bahwa dari semua tutur kata dan tatapan matamu, aku tahu kamu menyukai dia. Kamu menceritakan dia berulang-ulang seolah dia adalah sumber inspirasi yang tak kunjung habis. Dia selalu mewarnai hari-harimu. Tak pernah satu haripun terlewat tanpa nama nya kau sebutkan. Yaa, memang terkadang kamu menceritakan tentang istrinya, tentang rekan kerjanya atau tentang kejadian-kejadian tidak penting. Tapi bukan kejadian itu yang ingin kau ceritakan. Kau hanya ingin menceritakan dia. Mungkin jiwamu sedang bergejolak. Ada rasa berdosa menyelinap dalam relung-relung dadamu. Tapi juga ada perasaan indah tak tertahan yang menyemburkan jutaan kegairahan hidup. Lalu tiba-tiba kerinduan menyeruak dalam lautan kegalauan yang sedang kau sebrangi, membuat langkahmu berhenti. Dan berhenti. Di titik ini, kau tidak tahu lagi harus bagaimana. Kenapa cinta ini tak lagi semudah masa SMA.. (Kau tercenung sambil memandangi bayimu yang sedan...

22 Februari 2013

Saya bahkan tak sempat berpikir atau berefleksi tentang ulang tahun saya. Minggu ini pekerjaan terasa begitu menggila. Pikiran saya tersita antara word, excel, keynote, email, proposal, laporan penelitian,   TOR, undangan, hotel kaos peserta, tas peserta, modul, dan tentu saja account bank kantor. Semua menarik-narik saya minta dijadikan prioritas. Saya tenggelam. Tapi saya percaya hidup tak akan membiarkan saya terus tenggelam. Saya jalani saja sambil terus berupaya menghidupkan binar mata, menegakan tubuh yang sudah lunglai dan mengembangkan sisa senyum. Pasti akan berakhir juga. Seorang teman terbaik memberikan sepanjang malam nya menemani saya melewati detik-detik ulang tahun saya. Sekumpulan batu yang lama telah ia kumpulkan   dari berbagai pantai di Indonesia ia berikan sebagai kado. Obrolan panjang kami malam itu, membuat saya lompat dari kubangan yang menenggelamkan. Ia memang selalu hadir, di saat seperti ini. Tanpa saya minta. Pagi hari...