Skip to main content

2012: Saya Haturkan Terimakasih Saya Pada...



  1. Tempat-tempat makan siang dan malam gank puri yang biarpun cuma itu-itu melulu tapi lumayan berhasil membuat kami makan tak terkendali. Nasi uduk, Saiyo, Okky Paul, Sarimande, Tekko, Dimsum Inc, Ajo ramon, Woku Blangan, Bumbu Desa. Semoga 2013 agak lebih maju sihbrainstormnya dan gak didominasi ama penggembar MM Juice: p
  2. Ariel, untuk kembali mencerahkan hidup saya dengan ahh…u know, suaranya!!
  3. Sahabat-sahabat gue, baik di 94, SMA, lajang jalang, gank nakertrans, gank ngopi, maupun sahabat2 di kantor. Kalian mencerahkan dan mencengangkan.
  4. Para Inisiator hidup sehat, mulai dari food combiningnya inay dan pa coy, jagging nya APH sampe boxing nya EN yang udah bubar sebelum gue ikut sekalipun. Keep trying guys. 
  5. Rencana-rencana tak terlaksana, baik itu ke cirebon, bandung, semarang atau apalah itu. Yang penting udah punya rencana khan. Ayo, buat rencana-rencana lagi, bukankah membuatnya saja sudah keseruan luar biasa. 
  6. Teman-teman perjalanan gue selama kerja, ahh betapa menyenangkannya bekerja dan berpetualang bersama kalian. APH, RGA, RR, Om joe, Dik rurai, DR, siapa lagi ya. Kita tim yang luar biasa ya ya ya, biasa di luar..hehehe
  7. Teman-teman di Puri.Ini tahun yang tidak mudah buat kita semua ya, terimakasih untuk tetap percaya pada mimpi kita. Semoga ke depan kita bisa wujudkan. 
  8. Gank krisis yang sudah mempercayakan saya sebagai krisis centre. Tetaplah krisis atau saya tak punya eksistensi lagi nanti..hahaha. Gak usah denial lah, krisis itu keren khan..iya doong. 
  9. Kenalan-kenalan baru selama bekerja, makin banyak karakter orang dan karakter gerakan masyarakat sipil yang saya pelajari. 
  10. Untuk buku-buku yang saya baca yang mungkin hampir sebagian besar adalah buku sastra. Gue disorientasi atau gimana sih nih.. *mikir*
  11. Pertunjukan yang saya tonton, teater, musik, film, sepertinya lumayan banyak yang saya tonton tahun ini. Selalu merasa seperti lahir kembali setelah menonton pertunjukan-pertunjukan itu. Ada energi yang berlimpah entah dari mana. 
  12. Dokter-dokter dan suster di rumah sakit JMC, terimakasih untuk mempermudah semua masa sulit ibuk. Terimakasih untuk terus memberinya senyum dan semangat. 
  13. Bapak, betapapun di luar terlihat keras tapi engkau telah menunjukan arti kesetiaan dan cinta kasih yang sesungguhnya. Untuk semua kesabaran merawat dan mendampingi ibuk selama sakit. Untuk air mata yang tak pernah engkau tampakan meski kami tahu kau merasakan kesedihan yang luar biasa. 
  14. Ibuk, terimakasih telah terus berusaha sembuh. Betapa kami semua merindukan engkau yang dulu. Masakanmu dan bahkan omelanmu yang tak pernah henti itu..hehehe
  15. Kakak-kakak dan adik saya , ya kita berhasil melewati tahun sulit ini. 
  16. Upuy, kokok dan runi. Yup, mereka saya sebut dua kali. Adik saya dan adik ipar saya, ooh betapa mereka adalah fondasi hidup saya yang sesungguhnya. Merekalah yang menopang saya mati-matian untuk apapun yang saya kerjakan dan perjuangkan. Apapun bantuan yang saya perlukan, mereka seperti peri-peri ajaib yang bisa mewujudkannya. Saya memang kakak paling beruntung di dunia ini. Peluks. 
  17. Tetangga-tetangga baru di Permata Mansion, terimakasih untuk menjaga rumah saya yang lebih sering kosong dibandingkan terisi..hehehe
  18. MacBook, you are my “air”. Entah bagaimana hidup saya tanpamu. 
  19. Red, untuk semua cinta, kesabaran, spontanitas dan kelucuan. Membuat semua kesedihan dan kegembiraan menyisakan hanya kegembiraan. Untuk membiarkan sisi kanak-kanak saya dan menumbuhkan kedewasaan saya secara bersamaan. Kamu lah kunci hatiku.
  20. Semesta....

Comments

Popular posts from this blog

Et cetera

Banyak hal yang harusnya bisa saya tulis dalam beberapa minggu terakhir ini. Saya berpindah ke lebih dari empat kota dalam sebulan ini, dari Lombok saya ke Bau-bau, lalu berdiam sejenal di Makasar, Jakarta, Bali lalu ke Jakarta kembali. Lelah sudah pasti, kangen suami, apalagi. Dari perjalanan ke berbagai kota itu saya bertemu banyak orang (sebagian besar adalah mereka yang tergabung dalam sebuah organisasi masyarakat sipil) dan mendaapatkan banyak sekali pengetahuan baru tentang dunia OMS ini. Bukan barang baru memang karena saya sudah terlibat di dalamnya selama kurang lebih sepuluh tahun, namun posisi saya di dalam kegiatan itu yang membuatnya berbeda. Saya harus melakukan pemeriksaan terhadap empat organisasi di sultra terkait beberapa aspek, visi dan kepemimpinan, kesolid an tim, budaya organisasi dan knowledge management. Secara umum organisasi ini punya dua problem utama yaitu soal visi dan kepemimpinan yang lemah dan kedua soal knowledge management yang kacau. Lemahnya lea

22 Februari 2013

Saya bahkan tak sempat berpikir atau berefleksi tentang ulang tahun saya. Minggu ini pekerjaan terasa begitu menggila. Pikiran saya tersita antara word, excel, keynote, email, proposal, laporan penelitian,   TOR, undangan, hotel kaos peserta, tas peserta, modul, dan tentu saja account bank kantor. Semua menarik-narik saya minta dijadikan prioritas. Saya tenggelam. Tapi saya percaya hidup tak akan membiarkan saya terus tenggelam. Saya jalani saja sambil terus berupaya menghidupkan binar mata, menegakan tubuh yang sudah lunglai dan mengembangkan sisa senyum. Pasti akan berakhir juga. Seorang teman terbaik memberikan sepanjang malam nya menemani saya melewati detik-detik ulang tahun saya. Sekumpulan batu yang lama telah ia kumpulkan   dari berbagai pantai di Indonesia ia berikan sebagai kado. Obrolan panjang kami malam itu, membuat saya lompat dari kubangan yang menenggelamkan. Ia memang selalu hadir, di saat seperti ini. Tanpa saya minta. Pagi hari, teman t

Paris I Love u

Saya penikmat film-film drama romantis, walaupun kata orang film-film macam itu “kacangan”. Ah, tapi saya tidak terlalu peduli dengan kata orang. Saya menonton dan membaca yang saya suka.   Ada satu hal yang saya nikmati dengan film-film drama romantis, mereka menampilkan tempat-tempat yang memang ingin saya datangi. Danau yang indah, city light, jalan-jalan romantis, café yang nyaman, kopi yang enak. Minggu ini saya menonton lebih dari lima film dengan setting kota Paris. Ya, saya memang selalu terobsesi dengan Paris, kota yang harus saya datangi sebelum saya mati.   Para pembuat film ini sungguh membuat saya menjadi terengah-engah untuk segera mewujudkan mimpi saya. Saya seperti ingin segera berada di sana. Mungkin sekali sebagian besar yang ditampilkan di film-film itu adalah fantasi, tapi saya tetap ingin ke sana. Saya benci dengan kenyataan bahwa film-film Indonesia tidak bisa membuat saya melihat kota-kota di Indonesia dengan cara yang sama.   Jakarta misalnya