Gue menangis kemarin. Gue pun masih menangis hari ini. Sakit sekali rasanya, lebih sakit daripada memergoki pacar gue selingkuh. Pun lebih sakit dari kalau gue dipecat dari kantor. Gue sudah lama tidak menangis, terakhir gue ingat saat gue keguguran kemarin. Jadi pasti ada sesuatu yang hebat yang membuat gue seperti ini.
Di sini, di organisasi ini, gue merasa tidak boleh ada yang mengganggap dirinya pemberi kerja kepada yang lain. Di sini, kita bekerja sama. Susah senang, malang melintang, jelek bagus, semua kita jalani bersama. Sekarang, semua paradigma yang ada dikepala gue itu hancur lebur. Gue hanya dipandang sebesar apa gue dibayar. Gue marah besar.
Cinta gue pada organisasi ini, tidak bisa disamakan dengan itu semua. Tidak dengan apapun. Silahkan ambil semua bayaran yang diberikan ke gue, tapi gue tidak akan pernah berhenti bekerja untuknya.
Biarkan gue marah, biarkan gue menangis. Bahkan itu semua tidak sebanding dengan rasa sakit yang gue rasakan.
Di sini, di organisasi ini, gue merasa tidak boleh ada yang mengganggap dirinya pemberi kerja kepada yang lain. Di sini, kita bekerja sama. Susah senang, malang melintang, jelek bagus, semua kita jalani bersama. Sekarang, semua paradigma yang ada dikepala gue itu hancur lebur. Gue hanya dipandang sebesar apa gue dibayar. Gue marah besar.
Cinta gue pada organisasi ini, tidak bisa disamakan dengan itu semua. Tidak dengan apapun. Silahkan ambil semua bayaran yang diberikan ke gue, tapi gue tidak akan pernah berhenti bekerja untuknya.
Biarkan gue marah, biarkan gue menangis. Bahkan itu semua tidak sebanding dengan rasa sakit yang gue rasakan.
Comments