Saat membuka blog, saya baru sadar bahwa sudah satu tahun saya tidak pernah mengisi blog ini. Terlalu sibuk bikin puisi di media sosial sepertinya, sampai blog ini tak terawat lagi. Cukup sulit untuk saya meringkas perasaan untuk merefleksikan tahun 2017. Mudah atau sulit, sedih atau gembira, membosankan atau menggairahkan? Saya tidak bisa menemukan kata-kata yang bisa mewakilinya. Secara emosional saya terpuruk cukup dalam pada tahun ini. Penyebabnya sangat banyak dan beragam tipenya. Kakak saya masuk rumah sakit dalam kondisi yang dapat dikatakan sangat buruk. Sempat masuk ICU beberapa hari, dan sampai saat inipun belum dapat diajak berkomunikasi. Saya menangis terus waktu pertama kali mengetahui kakak saya terkena kanker, hanya dalam waktu satu tahun sejak meninggalnya ibu. Ini beban mental yang luar biasa buat saya. Di satu sisi saya harus terus positif dan yakin bahwa kakak saya pasti akan membaik. Tapi di sisi lain, hati saya teriris-iris melihat dia penuh dengan sela