Saya ini perempuan yang cengeng. Saya cepat sekali menangis. Saat terlalu senang saya menangis, saat jatuh cinta saya menangis, saat terharus saya menangis, apalagi saat sedih. Yang saya ingat, saya pernah menangis dua hari berturut-turut saat SMA dulu. Entah dari mana datangnya air mata saya, rasanya banyak betul persediannya. Pengen rasanya menyumbangkan ke bang IRH yang matanya sakit karena kurang air mata. Menangis mungkin media saya mengeluarkan emosi yang paling ampuh. Habis itu biasanya saya sangat lega dan bisa menghadapi dunia. Kadang saya merasa kasihan dengan pasangan saya, pasti dia bingung harus berbuat apa saat saya menangis tanpa henti. Walaupun sebenernya saat seperti itu saya memang tidak butuh apa-apa kecuali pelukan hangat dan kecupan manis dari dia. Namun adakalanya saat saya mengalami perasaan kesal tiada tara, tapi entah kenapa tidak bisa menangis. Beberapa kali ini terjadi, dan cukup membuat saya bingung. Saya coba teliti dan hayati apa sebenarnya yang sed