Skip to main content

Kopi Pahit untuk 2013


2013 masih duduk di depanku. Bolak balik ia menatapku yang tercenung sambil mengaduk aduk kopiku yang hampir dingin. “Masa sedikit saja kau tak punya kenangan tentang aku. Kau menulis begitu banyak kesan pada 2012”, protesnya.

Aku mulai kesal pada 2013. Sejak lengkingan terompet 1 Januari 2014 pukul 00.00 WIB, ia terus menerus menanyaiku. Sudah 15 hari dan aku masih bungkam setiap kali ia bertanya. Biar saja, aku memang berencana membuatnya bosan dan kemudian meninggalkan aku tanpa bilang-bilang. Tapi tampaknya rencanaku tak terlalu berhasil.

“Baiklah”, ucapku. Kau pasti tahu, dulu aku begitu menyukai kopi. Kopi panas dan sedikit manis bersama dengan obrolan panjang yang romantis. Sekarang, aku suka kopi arabika pahit  diteguk bersama beberapa.  Satu cangkir kami bagi bagi, sebagaimana kami membagi ironi dan kegetiran lalu terbahak-bahak setelahnya.

“Seperti itulah kau mengubahku, 2013. Sudah cukup penjelasanku?”

2013 kemudian memelukku.

“Bolehkah ku ikut minum kopi bersama kalian?”

“Tentu, saja. Syaratnya harus bisa tertawa”, pungkasku sambil tersenyum manis.

Comments

Amalia Puri said…
masa aku meneteskan air mata ketika membaca ini. entah kenapa.
Karena kita membagi kopi pahit dingin itu bersama, dik Amal:)

Popular posts from this blog

Et cetera

Banyak hal yang harusnya bisa saya tulis dalam beberapa minggu terakhir ini. Saya berpindah ke lebih dari empat kota dalam sebulan ini, dari Lombok saya ke Bau-bau, lalu berdiam sejenal di Makasar, Jakarta, Bali lalu ke Jakarta kembali. Lelah sudah pasti, kangen suami, apalagi. Dari perjalanan ke berbagai kota itu saya bertemu banyak orang (sebagian besar adalah mereka yang tergabung dalam sebuah organisasi masyarakat sipil) dan mendaapatkan banyak sekali pengetahuan baru tentang dunia OMS ini. Bukan barang baru memang karena saya sudah terlibat di dalamnya selama kurang lebih sepuluh tahun, namun posisi saya di dalam kegiatan itu yang membuatnya berbeda. Saya harus melakukan pemeriksaan terhadap empat organisasi di sultra terkait beberapa aspek, visi dan kepemimpinan, kesolid an tim, budaya organisasi dan knowledge management. Secara umum organisasi ini punya dua problem utama yaitu soal visi dan kepemimpinan yang lemah dan kedua soal knowledge management yang kacau. Lemahnya lea

22 Februari 2013

Saya bahkan tak sempat berpikir atau berefleksi tentang ulang tahun saya. Minggu ini pekerjaan terasa begitu menggila. Pikiran saya tersita antara word, excel, keynote, email, proposal, laporan penelitian,   TOR, undangan, hotel kaos peserta, tas peserta, modul, dan tentu saja account bank kantor. Semua menarik-narik saya minta dijadikan prioritas. Saya tenggelam. Tapi saya percaya hidup tak akan membiarkan saya terus tenggelam. Saya jalani saja sambil terus berupaya menghidupkan binar mata, menegakan tubuh yang sudah lunglai dan mengembangkan sisa senyum. Pasti akan berakhir juga. Seorang teman terbaik memberikan sepanjang malam nya menemani saya melewati detik-detik ulang tahun saya. Sekumpulan batu yang lama telah ia kumpulkan   dari berbagai pantai di Indonesia ia berikan sebagai kado. Obrolan panjang kami malam itu, membuat saya lompat dari kubangan yang menenggelamkan. Ia memang selalu hadir, di saat seperti ini. Tanpa saya minta. Pagi hari, teman t

Malam Di Empang Tiga

Jam 18.30 malam saat irma telp gue dari ponselnya. Gue masih asik bergoogling di ruang meeting kecil, udah sepi tinggal gue dan si gundul pacul. Tenyata band cowoknya irma yang namanya mirip-mirip fenomena alam itu malam ini maen di w.al.h.i, di empang tiga. Kok di empang tiga yaa?? Perasaan gue di daerah mampang lokasi organisasi itu. Tapi mungkin aja gue salah, secara dah lama gak gaul ama orang-orang dunia per NGO an ini. Si irma mengajak gue melihat cowoknya maen, yang sebenernya temen kantor gue juga. Gue waktu itu semangat-semangat aja, ya apa salahnya siapa tau ada yang menarik. Gue janjian ama irma ketemuan deket republika, sebagai titik temu paling strategis. Gue meluncur naek busway dari halimun, masih penuh banget. Sampe sana ternyata dah mulai, acaranya digelar di halaman organisasi itu. Gue coba mengamati orang-orang yang ada, kok gak ada yang gue kenal. Yaaa at least gue khan kenal ama ED nya yang baru kepilih itu, yang dulu pernah gue temui waktu dia masih di Banjarmasin